BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif adalah
bagian dari ilmu statistika yang hanya mengolah, menyajikan data tanpa mengambil keputusan untuk populasi. Dengan kata lain hanya
melihat gambaran secara umum dari data yang didapatkan.
1.2
Distribusi Binomial
Distribusi
binomial adalah distribusi probabilitas diskrit jumlah keberhasilan dalam n
percobaan berhasil/gagal yang saling
bebas, dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen
berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika n = 1, distribusi
binomial adalah distribusi bernoulli. Distribusi binomial merupakan dasar dari
uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
1.3
Distribusi Multinomial
Perluasan
dan distribusi binomial adalah distribusi multinomial.Misalkan sebuah
eksperimen menghasilkan peristiwa-peristiwa E₁,E₂,…….,E₃
dengan peluang P(E₁),
),…..
).
1.4
Histogram
Histogram adalah tampilan grafis dari tabulasi
frekuensi yang digambarkan dengan grafis batangan sebagai manifestasi data
binning. Tiap tampilan batang menunjukkan proporsi frekuensi pada
masing-masing deret kategori yang berdampingan dengan interval
yang tidak tumpang tindih.
1.5
Distribusi Normal
Distribusi normal
merupakan distribusi teoritis dari variabel random yang kontinu. Pengalaman
telah membuktikan bahwa sebagian besar dari variabel random yang kontinu di
berbagai bidang aplikasi yang beraneka ragam umumnya memiliki distribusi yang
didekati dengan distribusi normal atau dapat menggunakan sebagai model
teoritisnya. Distribusi normal yang demikian merupakan distribusi yang
simetris, berbentuk genta dan kontinu serta memiliki fungsi frekuensi.
1.6
Tabel Kontigensi
Tabel kontigensi atau tabulasi
silang merupakan satu bentuk distribusi frekuensi untuk dua variabel atau lebih.
Akan tetapi tidak semua pengolah data mengetahui dengan baik bagaimana
menyajikan tabulasi yang cocok agar suatu laporan dapat berbobot. Pada pengumpulan data sering dijumpai bahwa informasi
yang berasal dari sampel mempunyai struktur yang paling sederhana, yaitu data
diklasifikasikan atau dikategorikan dalam kelas-kelas sehingga data berupa
frekuensi dari kelas tertentu (Nugraha, 2003).
1.7
Odds Ratio (OR)
Odds
adalah cara penyajian probabilitas, yang menjelaskan probabilitas bahwa
kejadian tersebut akan terjadi dibagi dengan probabilitas bahwa kejadian itu
tidak akan terjadi. Odds adalah rasio probabilitas sukse (
) terhadap
probabilitas gagal (1-
).
Ketika odds = 1, berarti
probabilitas sukses sama dengan probabilitas gagal. Ketika odds bernilai < 1
maka probabilitas sukses lebih kecil daripada probabilitas gagal. Dan
sebaliknya, jika nilai odds > 1 maka probabilitas sukses lebih besar
daripada probabilitas gagal.
Rasio odds adalah salah satu dari
berbagai statistic yang digunakan untuk menilai resiko kejadian tertentu
seperti penyakit jika suatu faktor tertentu ada. Rasio odds digunakan untuk
statistika deskriptif, dan memainkan peran penting dalam regresi logistic. Odds
ratio (OR) merupakan rasio dari dua odds.
BAB
II
DESKRIPSI
KERJA
2.1 Studi Kasus
Pada praktikum kali ini praktikan diminta
untuk menggunakan program R dengan membuat distribusi statistik dan plot data
dari data yang telah disediakan serta membuat tabel kontigensi.
2.2 Langkah Kerja
Berikut adalah deskripsi dari langkah kerja
yang dilakukan praktikan:
1.
Sebelum
memulai menganalisis data menggunakan program R, langkah pertama yang praktikan
lakukan adalah Klik Start à Pilih All
Program à Pilih R, maka akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar 2.2.1 Tampilan awal lembar kerja Software R
2.
Setelah
masuk lembar kerja, maka praktikan akan memulai menuliskan syntax untuk membuat histogram dari
variabel kecepatan dengan datanya (4,7,9,10,12,13,16,17,18,19) seperti berikut.
Gambar 2.2.2 Tampilan Syntax
3.
Maka akan muncul output yang dihasilkan.
4.
Selanjutnya,
memasukkan data variabel kecepatan
dan variabel jarak untuk membuat plot gabungan dengan syntax seperti berikut.

Gambar 2.2.3 Tampilan Syntax
5.
Maka akan muncul output yang dihasilkan.
6.
Membuat
grafik distribusi normal dari variabel dengan μ = 12 dan σ = 5. Lalu gabungkan
dengan grafik distribusi normal dari variabel kecepatan dengan μ = 13 dan σ =
6. Lihat syntax berikut.

Gambar 2.2.4 Tampilan Syntax
7. Praktikan
mencari hasil distribusi binomial dengan nilai:
i. P(X = 5 | n = 15, π = 0.8)
ii. P(X ≤ 5 | n = 15, π = 0.8)
iii. P(X = x
| n = 15, π = 0.8) > 0.3
Berikut syntax yang ditulis.

Gambar 2.2.5 Tampilan Syntax mencari
nilai distribusi binomial
8.
Kemudian mencari hasil distribusi poisson
dengan nilai:
i. P(X = 3 | λ = 5)
ii. P(X ≤ 3 | λ = 5)
iii.
P(X = x | λ = 5) > 0.3
Berikut
syntax yang ditulis.

Gambar 2.2.6 Tampilan Syntax mencari nilai distribusi poisson
9. Selanjutnya
mencari hasil distribusi normal dengan nilai:
i. P(X = 10 | μ = 5, σ = 20)
ii. P(X ≤ 10 | μ = 5, σ =
20)
iii. P(X = x | μ = 5, σ = 20) >
0.5
Berikut syntax yang ditulis.

Gambar 2.2.7 Tampilan Syntax mencari nilai distribusi normal
10.
Praktikan mencari hasil nilai P-Value dari distribusi F pada x = 1.8
dengan df1 = 3 dan df2 = 10. Berikut syntax yang ditulis.
Gambar 2.2.8 Tampilan Syntax mencari nilai
P-Value
11. Perintah
yang terakhir membuat tabel kontingensi data tanaman pangan tahun 2015 pada
empat provinsi di Indonesia yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Lihat syntax berikut.

Gambar 2.2.9 Tampilan Syntax membuat matriks
12. Maka
akan muncul output yang dihasilkan.
BAB
III
PEMBAHASAN
Praktikan akan membahas atau menerangkan
tentang proses mengolah data dengan membuat distribusi statistik dan plot data
dari data yang telah disediakan serta membuat tabel kontigensi dengan menggunakan program R.
Langkah pertama praktikan membuat histogram
dari data kecepatan (4,7,9,10,12,13,16,17,18,19). Berikut output dan penjelasannya.

Gambar 3.1 Tampilan Output histogram
variabel kecepatan
Histogram diatas merupakan output dari
data variabel kecepatan yang telah dibuat dengan 10 data dimana kecepatan 0-5
mempunyai frekuensi 1, pada kecepatan 6-10 mempunyai frekuensi 3, pada
kecepatan 11-15 mempunyai frekuensi 2 dan pada kecepatan 16-20 mempunyai
frekuensi 4.
Kemudian data variabel kecepatan ditambah
dengan variabel lain yakni variabel jarak dan dibuat plot gabungan dari kedua
variabel tersebut. Berikut output dan penjelasannya

Gambar 3.2 Tampilan Output plot gabungan
Plot dapat digunakan untuk menggambar kurva. Plot diatas
dapat dijelaskan bahwa variabel kecepatan berada pada garis horizontal dan
variabel jarak pada garis vertikal dimana dapat diartikan pada variabel
kecepatan dengan data 4 maka jaraknya 2, variabel kecepatan dengan data 7
jaraknya begitu seterusnya sampai pada data kecepatan 19 maka jaraknya berada
pada titik 46.
Praktikan membuat grafik distribusi normal dari variabel kecepatan
dengan μ = 12 dan σ = 5. Lalu gabungkan dengan grafik distribusi normal dari
variabel kecepatan dengan μ = 13 dan σ = 6. Berikut output dan penjelasannya.

Gambar 3.3 Tampilan Output
Matriks diatas menggunakan ncol=4 yang artinya jumlah kolom yang
dibuat berjumlah 4 karena ber ordo 4x4. Setelah itu fungsi >c befungsi untuk
memanggil matriks yang telah dibuat.
Kemudian
mencari nilai distribusi binomial dengan syntax
yang telah dimasukkan pada bab deskripsi kerja. Berikut output dan penjelasannya:

Gambar 3.4 Tampilan Output distribusi binomial
Untuk mencari distribusi binomial dapat menggunakan syntax >dbinom(x,n,p),
>pbinom(x,n,p) dan >qbinom(q,n,p).
Arti dari masing-masing syntax
tersebut adalah:
>dbinom(x,n,p)artinya
untuk mencari angka yang pasti dari distribusi binomial dengan nilai x, n dan p
yang sudah diketahui.
>pbinom(x,n,p) artinya
untuk mencari nilai kumulatif dari distribusi binomial dengan nilai x, n dan p
yang sudah diketahui.
>qbinom(q,n,p) artinya
untuk mencari nilai x dari distribusi binomial dengan nilai q, n dan p yang
sudah diketahui.
Kemudian mencari nilai distribusi
poisson dengan syntax yang telah
dimasukkan pada bab deskripsi kerja. Berikut output dan penjelasannya:

Gambar 3.5 Tampilan Output distribusi poisson
Untuk
mencari distribusi poisson dapat menggunakan syntax >dpois(x,lambda),
>ppois(x,lambda) dan >qpois(q,lambda).
Arti dari masing-masing syntax
tersebut adalah:
>dpois(x,lambda)
artinya
untuk mencari angka yang pasti dari distribusi poisson dengan nilai x dan
lambda yang sudah diketahui.
>ppois(x,lambda)
artinya untuk mencari nilai kumulatif dari distribusi poisson dengan nilai x dan
lambda yang sudah diketahui.
>qpois(q,lambda)
artinya
untuk mencari nilai x dari distribusi poisson dengan nilai x dan lambda yang
sudah diketahui.
Kemudian mencari nilai distribusi
normal dengan syntax yang telah
dimasukkan pada bab deskripsi kerja. Berikut output dan penjelasannya:

Gambar 3.6 Tampilan Output distribusi normal
Untuk
mencari distribusi normal dapat menggunakan syntax >dnorm(x,µ,
), >pnorm(x,µ,
) dan >qnorm(q,µ,
). Arti dari
masing-masing syntax tersebut adalah:
>dnorm(x,µ,
) artinya untuk
mencari angka yang pasti dari distribusi normal dengan nilai x,µ dan
yang sudah diketahui.
>pnorm(x,µ,
) artinya untuk
mencari nilai kumulatif dari distribusi normal dengan nilai x,µ dan
yang sudah diketahui.
>qnorm(q,µ,
) artinya untuk
mencari nilai x dari distribusi normal dengan nilai x,µ dan
yang sudah diketahui.
Kemudian mencari nilai P-Value dengan syntax yang telah dimasukkan pada bab deskripsi kerja. Berikut output dan penjelasannya:
Gambar 3.7 Tampilan Output P-Value
Untuk mencari nilai P-Value dapat menggunakan syntax >1-pf(x,df1,df2),yang dapat diartikan mencari nilai dari distribusi F
dengan diketahui nilai x dan derajat bebas kesatu dengan derajat bebas yang
kedua. Jika nilai p lebih kecil dari nilai alpha
artinya dapat ditolak pada tingkat 5% sedangkan akan gagal tolak pada tingkat
1%. Dari hasil output diatas bernilai
sebesar 0,2107391 artinya tolak pada tingkat tetapi gagal tolak apabila
menggunakan tingkat signifikansi 1%.
Selanjutnya membuat tabel kontingensi data tanaman
pangan tahun 2015 pada empat provinsi di Indonesia yaitu Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Berikut output dan penjelasannya:

Gambar 3.8 Tampilan Output tabel kontigensi
Tabel kontigensi merupakan suatu bentuk distribusi frekuensi untuk dua variabel. Tabel kontigensi ini dapat diklasifikasikan atau dikategorikan dalam kelas-kelas
sehingga data berupa frekuensi dari kelas tertentu dimana dalam hal ini dibuat
produksi tanaman pangan yang dapat memudahkan untuk dibaca dan didapat
informasinya. Output diatas terdapat
2 kategori yaitu provinsi yang didalamnya terdapat Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur dengan kategori produksi tanaman pangan
yang didalamnya terdapat Padi, Jagung, Kedelai dan Kacang Tanah.
BAB
IV
PENUTUP
Dari praktikum
yang dilakukan oleh praktikan, maka praktikan dapat menyimpulkan beberapa hal
yang program praktikan buat dengan dengan menggunakan program R
seperti
berikut:
1.
Telah dibuat histogram dari variabel kecepatan
dengan 10 data dimana kecepatan 0-5 mempunyai frekuensi 1, pada kecepatan 6-10
mempunyai frekuensi 3, pada kecepatan 11-15 mempunyai frekuensi 2 dan pada
kecepatan 16-20 mempunyai frekuensi 4.
2. Plot
dapat digunakan untuk menggambar kurva. Plot pada output dapat dijelaskan bahwa variabel kecepatan berada pada garis
horizontal dan variabel jarak pada garis vertikal.
3. Kjln
4. Hasil
dari distribusi binomial dengan dbinom, pbinom dan qbinom didapatkan hasil 0.000100764,
0.0001132257 dan 11.
5. Hasil
dari distribusi poisson dengan dpois, ppois dan qpos didapatkan hasil
0.1403739, 0.2650259 dan 4.
6. Hasil
dari distribusi normal dengan dnorm, pnorm dan qnorm didapatkan hasil
0.01933341, 0.5987063 dan 5.
7. Nilai p-value
didapatkan hasil 0.2107391, yang artinya ditolak
apabila menggunakan tingkat signifikansi
5% sedangkan akan gagal tolak apabila
menggunakan tingkat signifikansi 1%
8. Software
R dapat digunakan untuk membuat matriks dimana terdapat 2 kategori yaitu provinsi
yang didalamnya terdapat Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur dengan kategori produksi tanaman pangan
yang didalamnya terdapat Padi, Jagung, Kedelai dan Kacang Tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Jaka Nugraha.
M.Si. “Modul Praktikum Analisis Data
Kategorik “ Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Ucup. “Statistik
Deskriptif” (Online). http://ucupkelings.wordpress.com/sejarah-statistika/. Diakses tanggal 10 Oktober 2016).
Walpole Ronald E
dan Raymond H Myes, 1995, “Ilmu Peluang
dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuan”, Institut Teknologi Bandung :
Bandung.
___. 2012. “Distribusi Normal”
(Online). http://mrfree793.blogspot.com/2012/06/distribusi-normal.html. Diakses tanggal 10 Oktober 2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar