BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Tabel Kontigensi
Tabel kontigensi atau tabulasi
silang merupakan satu bentuk distribusi frekuensi untuk dua variabel atau
lebih. Akan tetapi tidak semua pengolah data mengetahui dengan baik bagaimana
menyajikan tabulasi yang cocok agar suatu laporan dapat berbobot.
Pada
pengumpulan data sering dijumpai bahwa informasi yang berasal dari sampel
mempunyai struktur yang paling sederhana, yaitu data diklasifikasikan atau
dikategorikan dalam kelas-kelas sehingga data berupa frekuensi dari kelas
tertentu (Nugraha, 2003).
1.2.
Uji Chi-Square
Uji chi-square adalah salah satu uji statistik
non parametik yang cukup sering digunakan dalam penelitian. Uji chi-square ini
bias diterapkan untuk pengujian kenormalan data, pengujian data yang berlevel
nominal atau untuk menguji perbedaan dua atau lebih proporsi sampel. Uji chi-square diterapkan
pada kasus dimana akan diuji apakah frekuensi yang akan di amati (data
observasi) bebeda secara nyata ataukah tidak dengan frekuensi yang diharapkan (expected value).
Chi kuadrat adalah pengujian hipotesis tentang perbandingan antara
frekuensi sampel yang benar–benar terjadi (Haryono,1994). Ekspresi matematis
tentang distribusi chi kuadrat hanya tergantung pada suatu parameter, yaitu
derajat kebebasan (d.f.).
Chi kuadrat mempunyai masing–masing nilai derajat kebebasan, yaitu
distribusi (kuadrat standard normal) merupakan distribusi chi kuadrat dengan
d.f. = 1, dan nilai variabel tidak bernilai negative. Kegunaan dari chi square
untuk menguji seberapa baik kesesuaian diantara frekuensi yang teramati dengan
frekuensi harapan yang didasarkan pada sebaran yang akan dihipotesiskan, atau
juga menguji perbedaan antara dua kelompok pada data dua kategorik untuk dapat
menguji signifikansi asosiasi dua kelompok pada data dua katagorik tersebut
(Sri,1990).
BAB
II
DESKRIPSI
KERJA
2.1 Studi Kasus
Pada praktikum kali ini
praktikan diminta untuk menyelesaikan dua kasus menggunakan program SPSS dengan
membuat tabel
kontingensi dalam lembar SPSS, melakukan pengujian chi-square atau fisher test,
menghitung nilai Odds Ratio (OR) dan
mengitung nilai relatif ratio (RR), lalu memberikan interpretasinya. Kasus
pertama, sebuah hasil penelitian yang dilakukan pada 233 mahasiswa. Dimana
ingin diteliti hubungan antara uang saku perbulan dengan rata-rata akses
internet tiap hari. Kasus yang kedua sebuah hasil penelitian yang dilakukan
pada 165 balita. Dimana ingin diteliti hubungan antara asupan lauk dengan sakit
anemia pada balita.
2.2 Langkah Kerja
Berikut adalah deskripsi dari langkah kerja
yang dilakukan praktikan:
1.
Sebelum
memulai menganalisis data menggunakan program SPSS, langkah pertama yang
praktikan lakukan adalah Klik Start à Pilih All
Program à Pilih SPSS, maka akan muncul tampilan lembar kerja
seperti berikut.

Gambar 2.2.1 Tampilan awal lembar kerja Software SPSS
2.
Setelah
masuk lembar kerja, maka praktikan akan memulai pada kasus pertama
yaitu meneliti hubungan antara uang saku perbulan dengan rata-rata akses
internet tiap hari dari 233 mahasiswa. Pertama, praktikan akan membuat kategori dalam variable
view seperti berikut.

Gambar 2.2.2 Tampilan variable view
3.
Praktikan meng-input
kan nilai pada variabel yang
sudah dikategorikan.
Gambar 2.2.3 Tampilan input data
4.
Selanjutnya,
praktikan akan menyimpan jumlah kasus menggunakan perintah Weight Cases dengan Klik Data,
pilih Weight Cases kemudian akan
muncil kotak Weight Cases dan pilih Weight cases by kemudian masukkan
Frekuensi ke dalam kotak Frequency
Variable dan pilih Ok.


Gambar 2.2.4 Tampilan weight cases
5.
Selanjutnya,
praktikan akan membuat tabel kontigensi dengan cara Klik Analyze pilih Descriptive
Statistics dan pilih Crosstabs
maka akan muncul kotak Crosstabs.
Pada kotak Crosstabs, masukkan kategori Uang Saku Perbulan pada kotak Row(s),
Rata Rata
Akses
Internet
pada kotak Column(s) pilih Ok.


Gambar 2.2.5 Tampilan Analyze- Croostabs
6. Maka
akan muncul output tabel kontigensi.
7. Kemudian melakukan pengujian
chi-square, OR dan RR dengan
melakukan Klik Analyze pilih Descriptive Statistics dan pilih Crosstabs.

Gambar 2.2.6 Tampilan pilih croostabs
8.
Maka
akan muncul muncul kotak Crosstabs.
Pada kotak Crosstabs, masukkan kategori Uang Saku Perbulan pada kotak Row(s),
RataRata Akses
Internet
pada kotak Column(s) kemudian pilih Statistics. Maka akan muncul kotak Crosstabs: Statistics dan pilih Chi-square dan
Risk kemudian klik Continue
dan Ok.

Gambar 2.2.7 Tampilan crosstabs
9.
Maka akan muncul output yang dihasilkan.
10. Kasus
kedua yaitu meneliti hubungan antara asupan lauk dengan sakit anemia pada balita
dari 165 balita. Pertama,
praktikan akan membuat kategori dalam variable view seperti berikut.
Gambar 2.2.8 Tampilan variable view
11.Praktikan meng-input
kan nilai pada variabel yang
sudah dikategorikan.
Gambar 2.2.9 Tampilan input data
12. Selanjutnya, praktikan akan menyimpan jumlah kasus menggunakan
perintah Weight Cases dengan Klik Data, pilih Weight Cases kemudian akan muncil kotak Weight Cases dan pilih Weight
cases by kemudian masukkan Frekuensi ke dalam kotak Frequency Variable dan pilih Ok.
Gambar 2.2.10 Tampilan weight cases
13. Selanjutnya, praktikan akan membuat tabel kontigensi
dengan cara Klik Analyze pilih Descriptive Statistics dan pilih Crosstabs maka akan muncul kotak Crosstabs. Pada kotak Crosstabs,
masukkan kategori Asupan_lauk pada kotak Row(s),
Anemia pada kotak Column(s)
pilih Ok.

Gambar 2.2.11 Tampilan analyze-croostabs
14.Maka
akan muncul output tabel kontigensi.
15.
Kemudian melakukan pengujian
chi-square, OR dan RR dengan
melakukan Klik Analyze pilih Descriptive Statistics dan pilih Crosstabs.

Gambar 2.2.12 Tampilan pilih croostabs
16. Maka akan muncul muncul kotak Crosstabs. Pada kotak Crosstabs, masukkan kategori Asupan_lauk pada kotak Row(s), Anemia
pada kotak Column(s) kemudian pilih Statistics. Maka akan muncul kotak Crosstabs: Statistics dan pilih Chi-square dan
Risk kemudian klik Continue
dan Ok.

Gambar 2.2.13 Tampilan crosstabs
17. Maka
akan muncul output yang dihasilkan.
BAB
III
PEMBAHASAN
Praktikan akan membahas atau
menerangkan tentang membuat tabel
kontingensi
dalam lembar SPSS, melakukan pengujian chi-square
atau fisher test, menghitung nilai Odds Ratio (OR) dan mengitung nilai Relatif Ratio (RR), lalu berikan
interpretasinya pada dua kasus.
Kasus pertama yaitu membuat tabel
kontigensi pada kasus meneliti hubungan antara uang saku
perbulan dengan rata-rata akses internet tiap hari dari 233 mahasiswa. Output yang dihasilkan sebagai berikut.

Gambar 3.1 Tampilan output case processing summary
Output
diatas menjelaskan bahwa tingkat kevalidan pada analisis sebesar 100% dengan
data sebanyak 233 dan missing sebesar 0% atau tidak ada kesalahan dalam
menganalisis data.

Gambar 3.2 Tampilan Output tabel
kontigensi
Tabel kontigensi diatas telah sesuai pada
kasus yang akan dianalisis dimana Uang Saku Perbulan mempunyai kategori tinggi,
sedang, rendah dan Rata rata Akses Internet mempunyai kategori Rendah, sedang
dan tinggi.
Kemudian melakukan pengujian
chi-square. Disini praktikan
menggunakan uji chi-square bukan uji fisher karena uji fisher dilakukan hanya untuk tabel kontigensi 2x2 Berikut output dan penjelasannya.
Gambar 3.3 Tampilan output
Ø Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh antara perlakuan
grup uang saku perbulan dengan rata-rata akses internet (independent)
Hı : Ada pengaruh antara perlakuan grup
uang saku perbulan dengan rata-rata akses internet (dependent)
Ø Tingkat Signifikansi
α = 5%
Ø Daerah Kritis
Tolak
Ho jika ρ-value < α
Ø Statistika Uji
ρ-value = 0,924
Ø Keputusan
Gagal Tolak Ho, karena ρ-value > α atau 0,924 >
0,05
Ø Kesimpulan
Karena gagal tolak Ho, maka
tidak ada pengaruh antara perlakuan grup uang saku perbulan dengan rata-rata
akses internet (independent).
Kemudian
interpretasi nilai odds ratio.
Berikut output dan penjelasannya.

Gambar 3.4 Tampilan risk estimate
Pada
output SPSS nilai odds ratio didapatkan = - yang artinya
bahwa data ini tidak dapat dianalisis karena Odds Ratio hanya dapat digunakan untuk tabel kontigensi yang
berdimensi 2x2 sedangkan data mahasiswa ini mempunyai dimensi 3x3 dan tidak
dapat dianalisis menggunakan Odds Ratio.
Kasus kedua yaitu membuat tabel
kontigensi untuk meneliti hubungan antara asupan lauk dengan
sakit anemia pada balita dari 165 balita. Output
yang dihasilkan sebagai berikut.

Gambar 3.5 Tampilan output case
processing summary
Output
diatas menjelaskan bahwa tingkat kevalidan pada analisis sebesar 100% dengan
data sebanyak 165 dan missing sebesar 0% atau tidak ada kesalahan dalam
menganalisis data.

Gambar 3.6 Tampilan output tabel
kontigensi
Tabel kontigensi diatas telah sesuai pada
kasus yang akan dianalisis dimana Asupan Lauk mempunyai kategori baik dan
kurang dan Anemia mempunyai kategori ya dan tidak.
Kemudian melakukan pengujian
chi-square, OR dan RR. Berikut output dan penjelasannya.

Gambar 3.7 Tampilan output
Ø Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh antara perlakuan
grup asupan lauk dengan anemia (independent)
Hı : ada pengaruh antara perlakuan grup asupan lauk dengan anemia (dependent)
Ø Tingkat Signifikansi
α = 5%
Ø Daerah Kritis
Tolak
Ho jika ρ-value < α
Ø Statistika Uji
ρ-value =
0,246
Uji Fisher =
0,164
Ø Keputusan
Gagal Tolak Ho, karena ρ-value > α atau 0,246 >
0,05 dan 0,164 > 0,05
Ø Kesimpulan
Karena
gagal tolak Ho, maka tidak ada pengaruh antara perlakuan grup asupan lauk dengan anemia (independent).
Kemudian
interpretasi nilai odds ratio.
Berikut output dan penjelasannya.

Gambar 3.8 Tampilan risk estimate
Pada
output SPSS nilai odds ratio didapatkan = 0,650 yang
artinya balita yang mempunyai asupan lauk yang baik memiliki kecenderungan
untuk mengalami anemia sebesar 0,650 kali lebih kecil dibanding balita yang
mempunyai asupan lauk yang kurang.
Interpretasi
nilai relatif ratio adalah seperti
berikut.
Pada output SPSS nilai relatif ratio didapatkan = 0,720 (YA) yang artinya balita orang
yang mempunyai asupan lauk yang baik memiliki peluang mengalami anemia sebesar
0,650 kali lebih kecil dibanding balita yang mempunyai asupan lauk yang kurang
dan nilai relatif ratio didapatkan =
1,108 (TIDAK) yang artinya balita yang mempunyai asupan lauk yang baik memiliki
peluang yang tidak mengalami anemia sebesar 0,650 kali lebih besar dibanding
yang mempunyai asupan lauk yang kurang.
BAB
IV
PENUTUP
Dari praktikum
yang dilakukan oleh praktikan, maka praktikan dapat menyimpulkan beberapa hal
yang program praktikan buat dengan dengan menggunakan program SPSS
seperti
berikut.
1. Telah dibuat tabel
kontigensi dari Uang Saku Perbulan yang mempunyai kategori tinggi, sedang,
rendah dan Rata rata Akses Internet mempunyai kategori Rendah, sedang dan
tinggi.
2.
Telah dibuat Asupan Lauk mempunyai kategori baik
dan kurang dan Anemia mempunyai kategori ya dan tidak.
3. Variabel perlakuan grup
uang saku perbulan dengan rata-rata akses internet tidak mempunyai pengaruh
antar keduanya.
4.
Uji Fisher
hanya dapat digunakan pada tabel kontigensi yang mempunyai dimensi 2x2.
5. Variabel perlakuan grup asupan lauk dengan anemia tidak mempunyai pengaruh
antar keduanya.
6. Balita yang mempunyai
asupan lauk yang baik memiliki kecenderungan untuk mengalami anemia sebesar
0,650 kali lebih kecil dibanding balita yang mempunyai asupan lauk yang kurang.
DAFTAR PUSTAKA
Nugraha J. (2013). “Modul Praktikum
Analisis Data Kategorik“. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Nugraha J. (2013). “Pengantar
Analisis Data Kategorik”. Deepublish : Ngaglik Sleman Yogyakarta.
Nisyara.
2012. “Pengertian Uji Chi-Square”. http://nisyara.blogspot.com/2012/09/makalah-uji-chisquare.html. Diakses tanggal 06 November 2016 Pukul 18.20.